"Ya memang seperti inilah keadaan keluargaku, aku tetap bersyukur", ucap seorang gadis kecil yang tengah asyik memandangi kilauan bintang-bintang. Seolah ia berharap pada bintang-bintang suatu saat keadaan dirumah ini akan berubah manis.Terlahir sebagai gadis bungsu yang agak sedikit manja terkadang membuatnya merasa kesepian, karena baginya tak ada saudara *seperempuanan yang bisa diajak untuk saling curcol ya curhat colongan gitu. Biasa namanya juga calon Ibu-ibu yang menu utamanya adalah bergosip ria. Dhenis, nama yang ia sukai atas pemberian bunda tercinta. Sebagian orang bilang, anak bungsu adalah anak buangan alias anak yang tidak diharapkan. Akupun langsung mengelak tegas, "aku adalah seorang putri yang sangat diharapkan oleh Nyonya Dedeh dan Yang Mulia Tuan Nandang", ucapku pada mereka.
Dengan mempunyai tiga saudara laki-laki, membuat teman-temannya terkadang marasa iri, karena pasalnya bagi mereka mempunyai abang bisa mengantar kemanapun kita mau, bahkan asyik diajak bercanda or just hangout in the night. Karena Dhenis keturunan Bali (Bandung Asli), ia memanggil kakak-kakaknya dengan sebutan "aa" (dalam bahasa sunda yang artinya kakak laki-laki). A Ujang adalah seorang kakak pertama alias Sun Gokong, seorang kakak yang baik, terkadang suka mengajak Dhenis mengobrol atau sekedar tanya tentang sekolah. Karena terlihat jarang marah, hal ini justru yang ditakuti oleh seorang Dhenis. Banyak orang bilang, seseorang yang jarang marah, tetapi sekalinya mereka marah seolah-olah dunia ini akan roboh (Lebay mode_on).
Kakak pertama dan anaknya Anggi Cloudya Bella |
Selanjutnya seorang kakak yang fenomenal di kehidupan Dhenis. Dia adalah A Iwan sebagai kakak kedua alias Di Patkai, kehidupan ini seolah berwarna dengan adanya kakak kedua, ya sebut saja berwarna merah, hitam, merah muda, bahkan putih. Sikapnya yang terlalu dingin sedingin es yang ada di pegunungan Puncak Jaya Wijaya, awalnya membuat Dhenis kesal dan menyebalkan. Karena dia selalu mengintai apapun yang dilakukan oleh adik tersayangnya. Saat itu rasanya hari-hariku begitu melelahkan karena seolah ada BodyGuard dengan sosok yang menyeramkan selalu tepat berada di belakangku. "Hhuft", ucapku sambil menghilangkan keringat di dahi, aku pikir bisa berapa episode untuk bercerita tentang kakak yang memberikan sejuta warna untukku.
Kakak kedua, istri dan anaknya Nazwa Nur Awanda |
Tidak kalah dinginnya atau cueknya lagi, berikut ini adalah sesosok kakak ketiga yang aku sebut sebagai Wuchin. Mungkin karena usianya tidak begitu jauh terpaut jarak dua tahun, terkadang aku berani untuk sekedar adu mulut dengannya. Biasa aku termasuk seseorang yang tidak suka jika ada yang marah-marah. Nama kerennya Aditea, nama originalnya Adi Budiman, it's stand for "Adi Berbudi Tak Beriman", hahaha.*Parah.com:). Kakak yang paling manja sama Bunda , sehari tanpa Bunda saja rasanya dia tidak kuasa menahan. Segala keperluannya masih harus disiapin. Please deh....(sambil geleng-geleng kepala). *Gue aja yang anak bungsu cewe atu-atunya ga gitunya juga kaleeee..(ngoceh ga karuan). Walaupun sikap-sikap kakak-kakak aku sedemikian dinginnya, tetapi aku tetap bersyukur. Aku yakin mereka begitu menyayangi adiknya yang manja ini. Aku selalu berharap suatu saat aku bisa bercanda dan mengobrol dengan puasnya bersama kakak-kakak tersayangku. "Ya.... mungkin dengan sikap itu, cara mereka mengungkapkan rasa perhatian dan sayangnya padaku", ucapku dengan yakin.
Kakak ketiga si Aditea |
*NoTe : "Kita jangan menilai sikap seseorang dari satu segi saja, tetapi cobalah untuk melihat lebih jauh...setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengungkapkan perasaannya". *_^
0 comments:
Post a Comment